Percaya pada : Sikap Yang Tuhan Minta


Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Matius 21:21
Bacaan Alkitab : Markus 9:19-23
(19) Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” (20) Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. (21) Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya. (22) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” (23) Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
Dalam minggu ini Tuhan terus berbicara kepada saya mengenai pemulihan yang Dia akan lakukan terhadap kehidupan setiap orang, entah itu berbicara mengenai hati yang luka, berbicara tentang sakit penyakit yang sangat parah, berbicara mengenai retaknya hubungan keluarga, ekonomi rumah tangga yang parah, dan lain lainnnya. Seperti yang Dia janjikan dalam FirmanNya dalam Yohanes 10:10b, Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan datang membawa kehidupan, yang tadinya tidak mempunyai harapan akan mempunyai pengharapan. Roma 15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. Yang mencari sesuatu untuk kepuasan batiniah yang paling dalam, yang haus akan hal yang paling dalam dihidupnya akan di segarkan. Yohanes 4:13-14 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.
Bagi mereka yang terluka dan sakit, Tuhan akan beri kesembuhan yang sempurna. Yeremia 33:6 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.
Jika Tuhan sudah menyiapkan segala-galanya buat kita, lalu apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan semua itu? Perhatikankisah bacaan ALkitab di atas : Ketika orang orang tidak percaya, Tuhan mengatakan sampai berapa lama lagi pembuktian yang harus angkatan tersebut alami agar dapat percaya? Dalam kesempatan lain Tuhan mengatakan bahwa orang yang tidak dapat percaya adalah orang yang sesat. Matius 17:17a, Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan datang kepada kita bukan untuk melihat apakah kesusahan kita berat, apakah sakit penyakit yang anda derita sangat parah, atau apakah luka hati yang Anda derita sangat dalam. Tuhan tidak meminta kita untuk berusaha mencari jalan keluar dengan kekuatan kita, atau meminta pertolongan kepada orang lain, atau juga dalam perkataan kita katakan berserah pada Tuhan, namun sebenarnya kita pasrah pada “nasib”.
Ingat Tuhan datang kepada kita, hanya meminta kepada kita untuk kita : PERCAYA saja. Hanya dengan mempercayai semua kehidupan kita pada Tuhan, maka sesuai dengan FirmanNya, pasti Anda akan mendapat kan kehidupan, dan pemulihan yang berkelimpahan. (Gbu)
*courtesy of PelitaHidup.com
HARI INI MARI KITA MULAI UNTUK BELAJAR
MEMPERCAYAI TUHAN SEPENUHNYA DALAM
PIKIRAN, PERKATAAN DAN PERBUATAN
UNTUK MENGALAMI PEMULIHAN YANG BERKELIMPAHAN
JANGAN PERNAH BERSANDAR PADA PENGERTIAN DIRI SENDIRI
Mazmur 9:11 Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.

*courtesy of PelitaHidup.com
Mazmur 27:13 Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!
Mazmur 146:3 Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan.

Berani MENGORBANKAN harta yang paling berharga


 Berani Mengorbankan Harta Yang Paling Berharga
Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” ” Kejadian 22:2
*courtesy of PelitaHidup.com
Kisah Abraham yang diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai korban persembahan merupakan kisah yang sangat sering kita dengar. Kisah ini mempunyai makna yang sangat dalam yang dapat menggambarkan betapa besarnya iman percaya Abraham sehingga dia disebut sebagai bapa orang beriman.
Abraham sendiri juga merupakan manusia biasa yang ketika dijanjikan Tuhan akan menjadi bapa segala bangsa dan mempunyai banyak keturunan di muka bumi ini, tidak langsung percaya begitu saja. Bahkan Abraham sempat mengambil keputusan untuk mengambil jalan singkat dengan mengambil Hagar sebagai istrinya supaya beroleh keturunan.
Tetapi Tuhan mempunyai rancangan sendiri bagi Abraham, sehingga hanya melalui rahim Sara-lah diberikannya keturunan bagi Abraham yaitu Ishak. Ishak menjadi anak yang sangat disayanginya karena Abraham yakin bahwa melalui anak inilah keturunannya akan menjadi sangat banyak.
*courtesy of PelitaHidup.com
Dapat dipahami betapa kagetnya ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak, yaitu keturunan satu-satunya, sebagai korban. Perasaan yang campur aduk seperti takut, gelisah, kuatir, marah, kecewa dan lainnya, pasti memenuhi hati Abraham.
Tetapi kita tidak melihat Abraham menunjukkan hal itu. Karakter yang baik telah terbentuk dalam dirinya. Dan itu dibuktikannya melalui sikap dan tindakannya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Banyak hal yang kita alami dalam kehidupan kita merupakan proses yang Tuhan ijinkan terjadi agar setiap janji-janji Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita.
Proses-proses yang kita lalui merupakan bagian dari pembentukan karakter yang sedang Tuhan kerjakan, sebagaimana yang Tuhan lakukan kepada Abraham. Ada hal-hal yang berharga dalam hidup kita perlu kita lepaskan agar mata kita dapat tetap tertuju kepada Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
.
Mari kita belajar dari Abraham beberapa poin penting yang dia lakukan sehingga dia berani mengorbankan Ishak yang pada saat itu merupakan harta yang paling berharga bagi dirinya:
1. Taat
Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.” Kejadian 22:3
Abraham tidak membantah atau bahkan tidak mengeluarkan satu pertanyaanpun kepada Tuhan mengapa Tuhan memerintahkan hal itu. Mungkin saja perasaan Abraham bergejolak saat itu. Tetapi dia tidak menunjukkan atau melampiaskan perasaannya sedikitpun. Malah dengan penuh penundukan diri dia melakukan apa yang Tuhan perintahkan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketaatan sangat penting kita lakukan. Banyak hal yang Tuhan inginkan agar kita lepaskan karena hal-hal tersebut dapat mengalihkan pandangan kita kepada Tuhan.
Segala kenikmatan, kesenangan, hobi, pekerjaan dan apapun yang kita anggap berharga, bukan merupakan hal utama dalam hidup kita. Tuhan tidak melarang kita untuk dapat menikmati semuanya itu. Tetapi Tuhan ingin agar kita rela mengorbankan apa yang kita anggap berharga, dan mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan.
Masing-masing dari kita mengetahui apa yang paling berharga dalam hidup kita. Bisa juga hal itu merupakan harta, pekerjaan/bisnis, keluarga kita sendiri, pasangan/pacar atau mungkin anak kita seperti halnya Abraham. Ada saat-saat dimana Tuhan ingin agar kita tidak memegangnya seerat mungkin, tetapi melepaskannya dan menyerahkannya kepada Tuhan.
.
2. Iman
Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” ” Kejadian 22:5
Kalau kita memperhatikan dengan seksama ayat di atas, Abraham mengatakan bahwa, “kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu”. Dia tidak mengatakan, “kami akan sembahyang, sesudah itu saya kembali kepadamu”.
Walau belum mengetahui apa yang akan terjadi, Abraham tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan memberikan jalan keluar atas masalah yang dihadapinya. Ya, Abraham tahu bahwa anaknya akan mati untuk dijadikan korban. Abraham tahu jika anaknya jadi korban, maka dia tidak akan pulang kembali bersama dengan anaknya.
Tetapi di sini kita lihat bahwa Abraham mengandalkan iman percayanya kepada Tuhan. Apa yang telah dijanjikan Tuhan bahwa melalui Ishak-lah keturunannya akan menjadi banyak di muka bumi ini, tetap dipegangnya. Dan Abraham tahu kalau Tuhan telah berfirman, maka Dia sanggup untuk melaksanakannya dan pasti akan digenapi.
Seberapa banyak janji Tuhan yang telah kita terima selama kita mengenal Kristus dalam hidup kita? Seberapa banyak kita tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan menggenapinya dalam hidup kita? Tidak peduli seberapa berat masalah yang kita hadapi, Tuhan tetap memegang kendali atas hidup kita.
Kita dapat melihat semakin Abraham melangkah ke tempat pengorbanan, maka waktu untuk membunuh anaknya semakin dekat. Secara jasmani-pun Abraham tidak melihat jalan keluar baginya. Tetapi dia tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan menolongnya.
Mari kita tetap memegang teguh janji-janji yang telah Tuhan berikan bagi hidup kita. Walaupun keadaaan dan kondisi di sekitar kita semakin memburuk dan bahkan tidak seperti yang kita harapkan, biarlah kita mengimani bahwa Tuhan pasti akan menolong kita. Dan janji Tuhan adalah ya dan amin. Dia tidak akan lalai untuk menepati janji-janjiNya.
.
3. Percaya dengan Teguh
“Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.” Kejadian 22:8
Ishak menanyakan dimanakah korban yang akan mereka persembahkan. Dapat kita rasakan betapa sedihnya perasaan Abraham ketika ditanya seperti itu.
Ketika kita dalam kondisi terjepit dan melihat tidak ada jalan keluar, banyak sekali orang-orang di sekeliling kita yang akan bertanya dimanakah Allah kita. Bahkan mereka akan mengejek kita karena kita tidak mendapat pertolongan sedikitpun dari Tuhan.
Hal ini dapat membuat iman kita menjadi goyah. Banyak orang yang tidak tahan pada titik ini sehingga menjadi marah dan kecewa terhadap Tuhan dan terhadap orang-orang di sekelilingnya. Teman, keluarga, isteri dan anak yang bukan penyebab masalah-pun dapat menjadi sasaran amarah kita.
Biarlah kita mau belajar dari Abraham yang tetap teguh percaya kepada Tuhan dan tidak goyah dalam imannya. Abraham tetap bersikap tenang dan yakin. Abraham tidak menjadi marah atas kondisi yang dia alami. Abrahampun tidak kecewa kepada Tuhan, karena dia akan kehilangan hal yang paling berharga.
Tetap teguh dalam iman percaya kita. Tuhan telah menyediakan upah bagi kita yang setia sampai akhir.
.
Tuhan mau agar kita dengan rela berani melepaskan apa yang kita anggap paling berharga dalam hidup kita. Mungkin kita berpikir apa jadinya nanti jika tidak ada jalan keluar? Apa yang akan dikatakan oleh orang lain terhadap kita? Apa yang akan terjadi kepada diri kita? Apa yang akan terjadi terhadap pekerjaan/bisnis kita? Apa yang akan terjadi terhadap keluarga, isteri dan anak-anak kita?
Tuhan tetap pegang kendali atas seluruh aspek kehidupan kita. Jangan takut dan jangan kuatir, karena Tuhan sedang memproses kehidupan kita sehingga kita dapat memiliki karakter seperti Kristus.
Relakan hati kita untuk dapat dibentuk oleh Tuhan. Beranilah untuk mengorbankan apa yang Tuhan minta dari hidup kita. Kita bahkan tidak akan kehilangan sedikitpun di hadapan Tuhan. Kita melihat betapa diberkatinya Abraham setelah dia dengan rela dan berani mempersembahkan hartanya yang paling berharga.
.
“Kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN–:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” ” Kejadian 22:16-18

Bertumbuh Dalam Yesus


2 Petrus 3:17-18; Mazmur 92:13
“Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya” (2 Petrus 3:18).
Ketika James A. Garfield menjadi pimpinan Hiram College, seseorang membawa anaknya supaya diterima sebagai mahasiswa, tetapi dengan harapan waktunya bisa dibuat sesingkat mungkin. “Anak ini tidak bisa mengambil semua kuliah,” kata ayahnya, “Ia ingin supaya bisa dipercepat. Dapatkah Anda mengaturnya?”
Garfield berkata, “Oh ya. Ia bisa mengambil kuliah singkat; itu tergantung Anda ingin jadikan Anak Anda itu seperti apa. Ketika Allah ingin membuat pohon ek (oak), Ia membutuhkan waktu ratusan tahun, tetapi hanya dibutuhkan waktu 2 bulan untuk sebuah labu.”
Ada proses untuk suatu pertumbuhan. Waktu yang singkat akan menghasilkan kualitas yang buruk. Dalam kehidupan kekristenan juga, Allah membentuk kita melalui waktu yang tidak singkat. Ada proses yang panjang dan kadang menyakitkan. Tetapi itulah yang harus terjadi dalam gereja Tuhan.
Saya mempunyai teman yang menjadi Kristen selama belasan tahun, tetapi kehidupannya tidak bisa dijadikan contoh. Masih suka menjelekkan pendetanya. Masih suka iri hati. Masih suka melakukan perbuatan yang kanak-kanak. Ibu yang sedang mengasuh anak pastilah dibuat capek dengan keadaan anaknya yang tidak pernah bertumbuh menjadi dewasa. Tuhan merasakan hal yang sama manakala anak-anak-Nya tidak ada yang mau bertumbuh. Mereka maunya terus ngedot dan ditimang-timang.
Alkitab berkata, “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon” (Mzm. 92:13). Perhatikan kata ‘bertunas’ dan ‘bertumbuh’. Dua kata ini menunjukkan bagaimana sebagai orang Kristen kita juga harus bertumbuh. Pohon korma sendiri merupakan simbol dari kemenangan dan kegembiraan. Sebab dalam Yoh. 12:13 Yesus dielu-elukan dengan daun-daun palem (korma). Demikian pula dengan orang-orang kudus yang melambai-lambaikan daun-daun palem sebagai tanda kemenangan (Why. 7:9). Sedangkan pohon aras berbicara mengenai kekuatan. Rumah Allah sendiri (Bait Allah) dibangun dari kayu ini (1 Raj. 5:6-10). Jadi kita harus bertumbuh semakin kuat dan hidup di dalam kemenangan Kristus.

Renungan:
Jangan mengharapkan pertumbuhan yang singkat. Tetapi juga jangan terlalu bebal, sehingga sudah waktunya Anda menjadi dewasa tetapi terus saja masih ngedot! Pada saatnya nanti setelah gereja Tuhan menjadi dewasa, maka ia akan dianggap layak untuk bertemu dengan Mempelai Pria dan masuk dalam pernikahan kudus.
Kristen yang bertumbuh akan memuliakan Bapa di surga.

Bertumbuh dalam Hubungan anda dengan Yesus

Kerana Roh Kudus memimpin hidup anda, anda akan mengalami hubungan yang lebih intim dengan Tuhan. Anda akan bertumbuh dalam iman anda dan dapat mempercayai Tuhan untuk lebih banyak hal.

1. Apakah maknanya bertumbuh dalam hubungan dengan Yesus?

Bertumbuh dalam hubungan anda dengan Yesus bermakna mengenali Dia lebih mendalam lagi, lebih mengasihi dan mentaati Dia. "Inilah kehidupan kekal: iaitu supaya orang mengenali Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau utuskan." (Yohanes 17:3).

"Yesus menjawab, 'Hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap fikiranmu.' Inilah perintah yang terutama dan yang terpenting!" (Matius 22:37,38)

Apabila kasih anda terhadap Tuhan bertumbuh, anda akan mentaati perintah-perintah-Nya.

(Yesus berkata) "Barangsiapa menerima dan menurut perintah-perintah-Ku, orang itulah yang mengasihi Aku. Bapa-Ku akan mengasihi orang yang mengasihi Aku, dan Aku pun akan mengasihinya dan menyatakan diri-Ku kepada-Nya." (Yohanes 14:21)

Sebagaimana seorang kanak sewajarnya bertumbuh dalam hubungannya dengan ibu-bapa, begitu juga anda sewajarnya bertumbuh dalam hubungan anda dengan Tuhan.

2. Bagaimana anda boleh bertumbuh dalam hubungan anda dengan Yesus?

Komunikasi adalah penting bagi sebarang hubungan. Terdapat empat aspek komunikasi yang akan membantu anda mengembangkan hubungan anda dengan Yesus.

i) Tuhan berkomunikasi dengan kita melalui Alkitab, memperlihatkan sifat-Nya dan kehendak-Nya.

"Seluruh Alkitab itu diilhami Allah dan berguna untuk mengajar apa yang benar, menegur apa yang salah, membetulkan apa yang keliru, dan memberi petunjuk untuk kehidupan yang menurut kehendak Allah, supaya orang yang melayani Allah boleh dipilih dan dilengkapi untuk segala macam pekerjaan yang baik." (2 Timotius 3:16,17).

Yang manakah daripada manfaat-manfaat pembacaan Alkitab ini adalah sangat membantu anda sekarang?

ii) Kita berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa -- mengongsikan fikiran, keperluan dan keinginan kita melakukan kehendak-Nya.

"Janganlah khuatir tentang apa pun, tetapi di dalam segala doamu, mintalah kepada Allah untuk apa yang kamu perlu, dan selalu mintalah dengan hati yang bersyukur. Kesejahteraan Allah yang jauh lebih daripada pengertian manusia akan memeliharakan hati dan fikiran kamu kerana persekutuan kamu dengan Kristus Yesus." (Filipi 4:6,7).

"Kita berani di hadapan Allah sebab kita pasti Dia mendengarkan kita apabila kita memohon kepada-Nya untuk apa sahaja asalkan menurut kehendak-Nya. Dia mendengarkan kita manakala kita bermohon kepada-Nya. Oleh sebab kita tahu bahawa ini benar, kita tahu juga bahawa Dia memberikan kita apa yang kita minta daripada-Nya." (1 Yohanes 5:14,15)

Ayat-ayat ini memberitahu kita bahawa kita boleh mendoakan apa hal juga. Apabila kita berdoa menurut kehendak Allah, Dia mendengar dan akan menjawab doa kita. Mengucap syukur kepada Allah adalah juga sebahagian daripada berdoa.

"Bersyukurlah dalam segala keadaan. Inilah yang Allah hendak kamu lakukan dalam kehidupan kamu sebagai orang yang bersekutu dengan Kristus Yesus." (1 Tesalonika 5:18)

"Bersyukurlah sentiasa bagi segala-galanya kepada Allah Bapa dengan nama Yesus Kristus Tuhan kita." (Efesus 5:20)

Mengucap syukur kepada Allah menyatakan bahawa kita mempercayai Dia.

Apakah beberapa hal yang anda boleh mendoakan?

iii) Kita berkomunikasi dengan orang Kristian melalui persekutuan -- mendorong dan membimbing satu sama lain.

"Biarlah kita perhatikan keperluan satu sama lain, dan menolong satu sama lain menunjukkan kasih serta berbaik-baik. Janganlah kita berhentikan kebiasaan kita berkumpul bersama-sama, sebagaimana dengan sebahagian saudara-saudara itu. Sebaliknya biarlah kita lebih lagi menggalakkan satu sama lain, sebab kita tahu bahawa Hari Tuhan, hari bila Dia akan datang lagi itu, telah dekat." (Ibrani 10:24,25).

Bersekutu dengan orang Kristian lain adalah penting untuk saling mendorong supaya mengasihi dan berbuat baik. Perkataan Yunani untuk persekutuan, "koinoia", bermakna "berkongsi". Kita perlu mengongsikan pengalaman Kristian kita kepada orang lain yang mengasihi Allah, dan juga membiarkan mereka berkongsi dengan kita. Allah telah menubuhkan gereja sebagai tempat untuk kita bertemu dengan orang Kristian lain untuk mempelajari tentang Allah. Pengajian Alkitab dan pertemuan lain juga sangat membantu.

iv) Kita berkomunikasi dengan orang lain yang tidak mengenal Tuhan secara peribadi dengan bersaksi -- berkongsi tentang hubungan kita dengan Yesus.

"Keselamatan datang daripada-Nya sahaja, sebab tiada lagi di seluruh dunia ini nama yang dikurniakan Allah kepada manusia, yang dengannya kita diselamatkan." (Kisah Rasul 4:12).

Apakah yang mendorong anda untuk bersaksi kepada orang lain tentang Yesus?

Siapakah yang anda ingin beritahu tentang apa yang Yesus telah melakukan dalam hidup anda?

Cadangan-cadangan untuk Pertumbuhan Selanjutnya

Tetapkan masa dan tempat untuk saat teduh harian (membaca Alkitab dan berdoa). Mulailah dengan membaca Injil Yohanes. Berdoa dan meminta Allah memperlihatkan Diri-Nya kepada anda dan bagaimana anda boleh memberi respons kepada-Nya.

Mengkaji petikan-petikan lain, seperti apa yang diberikan dalam pelajaran ini dan Mazmur 1, 34, 103 and 145; Matius 7:7-11; Lukas 9:23-26; Yohanes 15:1-7; 1 Korintus 12:12-27; 2 Korintus 5:17-21; dan Kolose 1:9-12.

Ini merupakan permulaan kehidupan Kristian anda. Ada lebih banyak lagi untuk dipelajari yang tidak terkandung dalam keempat-empat pelajaran ini. Ambillah inisiatif hari ini juga untuk mencari sebuah gereja berdekatan.

Kesimpulan

Ketika anda bergantung pada Roh Kudus untuk membaca Alkitab, berdoa, bersekutu dengan orang Kristian lain, dan bersaksi untuk Yesus, Allah akan menghasilkan buah Roh Kudus dalam hidup anda dan anda akan bertumbuh secara rohani.

Tangan Tuhan Terbuka by Fandy Idol


Segala yang tlah terjadi
Mungkin kita tak dapat mengerti
Mengapa Tuhan ijinkan semua
Masalah silih berganti
Namun Tuhan tak memberi
Pencobaan tak melebihi kekuatan kita
Dekatkan diri kepadaNya
Dia Allah yang setia

Tangan Tuhan akan selalu terbuka
Bagi semua orang yang membutuhkan uluran tanganNya
Percayalah Dia tak akan pernah meninggalkan
Semua orang yang berseru, berharap padaNya
Tangan Tuhan akan selalu terbuka
Dia mengerti setiap tetesan air mata kita
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu
Datanglah padaNya
Sbab tangan Tuhan selalu terbuka